Senin, 03 Maret 2008

Lost in reflection


some times it's good to be alone,
but it doesn't make us lonely...

Dapatkah Anda Hanya mendengarkan...


kata hati ODHA, ketika saya minta Anda untuk mendengarkan saya dan Anda mulai measehati saya, Anda tidak melakukan yang saya minta.
ketika saya minta Anda untuk mendengarkan mendengarkan saya dan Anda mengatakan mengapa saya tidak perlu merasa seperti itu, Anda menginjak perasaan saya.
ketika saya minta Anda untuk mendengarkan saya dan Anda merasa harus melakukan sesuatu umtuk memecahkan masalah saya, Anda sebetulnya mengecewakan saya, walaupun itu kelihatan aneh.
dengarkan! saya hanya minta anda mendengarkan, tidak untuk berbicara atau melekukan apapun--hanya mendengarkan.
saya dapat melakukannya sendiri, saya bukan tidak berdaya--mungkin saya menjadi kecil hati dan bimbang, tetapi bukan tidak berdaya.ketika Anda melakukan sesuatu untuk saya yang harus saya lakukan sendiri, Anda menambah rasa takut dan ketidakmampuan saya.
tetapi jika Anda menerimanya sebagai kenyataan, bahwa saya merasa apa yang saya rasa, meskipun tahu tidak logis, saya dapat berhenti mencoba untuk meyakinkan Anda dan mulai mencari apa alasan perasaan yang tidak logis itu.
ketika itu sudah jelas, solusinya pun jelas dan saya tidak perlu nasehat.dan jika Anda ingin berbicara, tunggu giliran Anda dan saya akan mendengarkan.

Kamis, 28 Februari 2008

Seks dan SMS

Sejak fasilitas short message service atawa SMS pada para pemakai handphone menjadi begitu populer ( mungkin karena dianggap murah,efisien dan efektif), beragam pesan pun memadati udara kita. Mulai dari pesan-pesan yang serius yang berhubungan dengan pekerjaan, bisnis, atau urusan keluarga sampai pesan-pesan iseng mulai dari yang sekadar say hello, ngerjain, dan pesan-pesan yang berbau atau bermuatan unsur seksualitas. Tak jarang pesan-pesan berbau seks disertai gambar yang lucu tentang seks. Salah satu pesan macam ini misalnya :
Man : “I want to buy a condom”
Woman: “may I hold your penis for size?”
Man : “sure!”
Woman: “mmm… give him a ‘M’! wait, give him ‘L’! wait, give him ‘XL’! oh shit! Give me a tissue!”

Tentu jika anda menerim apesan seperti itu anda akan tertawa sendiri karena isinya memeng lucu, dan seks sebagai bahan lelucon memang akan selalu lucu. SMS memang tak dapat tidak menjadi media baru untuk mengekspresikan lelucon-lelucon seks ataupun perasaan yang lebih serius anatra sepasang manusia dalam hal seks.
Satu hal yag prinsip dalam fenomena SMS seks ini adalah tersedianya saluran ekspresi yang relative bebas dalam membicarakan seks tapi berkembangnya wacana seks ini masih memerlukan banyak syarat lain yang lebih struktural dan mendasar. Salah satunya adalah sikap masyarakat terhadap wacana seks. Artinya, selama sikap menganggap seks sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan masih dipegang kuat oleh masyarakat maka wacana seks tidak akan berkembang meski berbagai saluran telah tersedia.tapi ironisnya,sementara kita masih mempertahankan sikap penabuan terhadap seks sebagai wacana umum, di sisi lain kita melihat arus liberalisasi pornografi menyerbu masyrakat dengan dasyatnya. Mulai dari menjamurnya tabloid-tabloid seks sampai merajalelanya penjualan keping-keping VCD porno yang tidak pernah bisa diberantas meski puluhan razia telah dilakukan oleh aparat berwenang.
Ironi ini akan menjadi tragedi bila kita tidak segera mengimbangi dengan membuka diri pada wacana seks yang lebih edukatif. Jadi SMS dan seks hanyalah satu fenomena baru yang harus dikorelasikan agar mendapat suatu yang positif dalam perkembangan masyarakat.
Dikutip dari : Krisis Orgasme Nasional oleh FX Rudy Gunawan

Senin, 25 Februari 2008

start my blog

ne mara melajah ne, kanggoang basa bali nah....

Jumat, 22 Februari 2008

buy green?

blog ini ada untuk apa yaa??